1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Akademisi setujui rencana pembangunan LRT di Semarang

"Kami meminta agar Pemkot Semarang terus mengembangkan moda layanan umum untuk mengatasi persoalan kemacetan di Kota Semarang,"

Wali Kota Hendi menerima masukan dari sejumlah akademisi Kota Semarang yang juga anggota DP2K terkait pembangunan Kota menjadi lebih baik.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Jum'at, 09 Maret 2018 18:41

Merdeka.com, Semarang - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menata transportasi umum dengan membangun Light Rail Transport (LRT) mendapat persetujuan sejumlah akademisi. Hal itu disampaikan akademisi yang tergabung dalam Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota Semarang (DP2K) saat rapat dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi di Balaikota Semarang, Jumat (9/3).

Dalam dialog tersebut, sejumlah akademisi anggota DP2K hadir seperti Prof. Sudharto P Hadi, Prof. Nany Yuliastuti,  Prof. Sugiono Sutomo, Dr. Hastaning Sakti, Prof. Edi Nur Sasongko, Dr. Sudanti Budiarjo, Untoro Nugroho, Solehadi, dan Sasongko Tejo.

Dalam pertemuan itu, sejumlah akademisi memberikan masukan tentang banyak hal, salah satunya adalah terkait potensi permasalahan kemacetan di Kota Semarang. DP2K pun menyarankan kepada Pemerintah Kota Semarang untuk lebih menyiapkan moda transportasi yang nyaman dan murah. "Kami meminta agar Pemkot Semarang terus mengembangkan moda layanan umum untuk mengatasi persoalan kemacetan di Kota Semarang," kata Ketua Harian DP2K, Prof. Sudharto P Hadi.

Mantan Rektor Undip Semarang itu menegaskan, saat ini Pemkot Semarang sudah mengembangkan transportasi umum Bus Rapid Transit (BRT). "Saya rasa BRT supaya terus dikembangkan dan terus dibenahi agar benar-benar bisa menjadi solusi kemacetan," paparnya.

Sementara mengenai wacana pengoperasian Light Rail Transport (LRT) oleh Pemerintah Kota Semarang, DP2K lanjut Sudharto berharap agar hal tersebut segera dapat terealisasi. Sebab, pembangunan LRT merupakan upaya memindahkan masyarakat yang semula menggunakan transportasi pribadi beralih ke transportasi umum. "Kami berharap agar rencana itu segera terwujud," bebernya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan berbagai masukan dan pertimbangan yang diberikan oleh DP2K menjadi salah satu kunci pembangunan Kota Semarang saat ini. Dirinya menuturkan konsep pembangunan Kota Semarang saat ini memang memakai rumus keterlibatan 4P, yaitu Pemerintah, Pengusaha, Pewarta, dan Penduduk. Namun dirinya menegaskan bahwa 4P tersebut terkait pada 1P inti, yaitu Pendidik atau akademisi yang memiliki peran sebagai penggerak 4P tersebut untuk dapat bersinergi dan bergerak dalam persepsi yang sama.

"Masukan serta pertimbangan yang diberikan oleh DP2K menjadi sebuah hal yang penting, agar yang dilakukan seluruh pihak ini ada dalam satu irama yang sama, tidak menjadi berbeda persepsi satu sama lain," kata dia.

Lebih lanjut Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini menuturkan, peran akademisi ini adalah kunci perkembangan Kota Semarang saat ini. Dimana pembangunan yang sudah dilakukan bukan hanya berdasar atas persepsi pemerintah saja atau yang lainnya. "Akan tetapi merupakan persepsi bersama atas pertimbagan sedulur-sedulur DP2K," pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA