"...maka strategi kita adalah bagaimana agar mulai H+1 Lebaran para pemudik bisa bergeser liburan ke Semarang,"
Merdeka.com, Semarang - Kementerian Pariwisata menyebutkan di masa libur Lebaran, setidaknya ada pergerakan 30 juta wisatawan Nusantara di seluruh Indonesia. Dari angka tersebut kemudian diyakini mampu meningkatkan perputaran uang yang cukup tinggi di sejumlah daerah yang memiliki destinasi wisata.
Menurut Kementerian Perhubungan, dari wisatawan Jabodetabek saja diperkirakan akan membelanjakan uang tak kurang dari Rp10 triliun selama mudik Lebaran tahun ini. Momentum itulah kemudian yang coba diambil oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi untuk menggenjot roda ekonomi di kota yang dipimpinnya itu.
Namun, Wali Kota yang akrab disapa Hendi tersebut mengatakan bahwa, bagi Kota Semarang, memanfaatkan masa libur Lebaran sebagai momentum meningkatkan perputaran ekonomi menjadi tantangan tersendiri.
"Untuk wilayah Jawa Tengah yang kedatangan para pemudik, musim libur Lebaran seperti ini bisa disebut peak season-nya sektor wisata, tapi untuk Kota Semarang ini justru menjadi tantangan. Sebab di sisi lain Semarang sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia, banyak ditinggal mudik oleh warganya juga," tutur Hendi.
Tak hanya itu, Kota Semarang yang lekat dengan cap kota transit, juga membuat Pemkot Semarang harus berupaya ekstra keras untuk menggaet pemudik di luar kota. "Kalau bicara pemudik, pasti tujuan utamanya adalah kampung halamannya masing-masing, maka strategi kita adalah bagaimana agar mulai H+1 Lebaran para pemudik bisa bergeser liburan ke Semarang," paparnya.
Untuk itu, pihaknya mengkonsentrasikan promosi wisata di wilayah sekitar Kota Semarang dan Jateng. Kemudian beberapa pelayanan juga tidak diliburkan, supaya yang mudiknya di Semarang bisa tetap tinggal untuk sekaligus mengurus keperluannya. "Misalnya administrasi kependudukan di Dispendukcapil, pelayanannya tetap buka," tegasnya.
Upaya Hendi pun berhasil, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang mencatat, lonjakan pengunjung terjadi di sejumlah titik wisata pada H+1 Lebaran. "Salah satunya di Goa Kreo yang pada hari Lebaran hanya dikunjungi 989 orang. Sehari kemudian, jumlahnya membludak menjadi 3.105 pengunjung, lalu H+2 naik lagi menjadi 3,645 orang. Rata-rata tingkat okupansi hotel di Semarang untuk tanggal 5 dan 6 juga mencapai 100%," ujar Kepala Disbudpar Kota Semarang, Indriyasari.
Hal senada disampaikan Direktur Taman Satwa Semarang Zoo Samsul Bahri Siregar. Dirinya mengungkapkan bahwa di Taman Satwa Semarang Zoo sendiri terjadi lonjakan pengunjung yang sangat signifikan. "Kami mencatat pada hari pertama lebaran, tingkat kunjungannya hanya 3.448 orang, baru meningkat H+1 Lebaran menjadi 12.457 sesuai prediksi Pak Wali," terangnya.