"Kami segera melakukan koordinasi lebih lanjut dengan operator,"
Merdeka.com, Semarang - Satlantas Polrestabes Semarang bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang akan melakukan penutupan Jalan Gombel Lama Semarang. Penutupan akan dimulai besok, Rabu (8/8) pada pukul 06.00 WIB.
Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi mengatakan, penutupan jalan dilakukan karena adanya proses perbaikan dan pelebaran Jalan Gombel Lama. Penutupan akan berlangsung selama empat bulan. "Diperkirakan baru akan dibuka setelah proyek selesai, yakni sekitar Desember nanti," katanya, Selasa (7/8).
Yuswanto menerangkan, untuk arus kendaraan nantinya akan dialihkan semuanya ke Jalan Gombel Baru. Jalan tersebut akan dikembalikan menjadi dua arah. "Untuk barier beton yang ada di bawah, mulai nanti malam akan kami bongkar. Besok pagi sudah diberlakukan dua arah di Gombel Baru," tambahnya.
Untuk mengantisipasi kepadatan lalulintas, pihaknya bersama Dishub akan memasang posko di Gombel Atas, tepatnya di depan SPBU Gombel. Posko itu digunakan untuk mengatur arus lalulintas agar tidak terjadi kepadatan. "Selain itu, petugas kami juga akan mobile berkeliling untuk mengatur arus lalulintas," pungkasnya.
Sementara itu, akibat penutupan Jalan Gombel Lama, rute pelayanan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang akan berubah. Plt. Kepala Badan Layanan Umum Trans Semarang, Ade Bhakti Ariawan mengatakan, BRT Trans Semarang Koridor 2 rute Ungaran-Terboyo dan Koridor 6 rute UNNES - UNDIP adalah adalah rute yang terdampak penutupan jalan itu. "Kami segera melakukan koordinasi lebih lanjut dengan operator," terangnya.
TerkaitĀ penutupan tersebut, akan ada dua shelter yang terdampak secara langsung untuk arah ke bawah, yakni shelter di depan Pasar Jatingaleh dan Shelter PLN Ksatrian. Padahal kebangkitan penumpang dari dua shelter tersebut cukup besar.
"Dari data yang dimiliki BLU Trans Semarang, pada Juli 2018, tercatat penumpang di dua shelter tersebut 11.902 penumpang umum dan 3845 penumpang pelajar. Total selama bulan Juli 2018 ada 15747 pengguna jasa yang naik dan turun lewat dua shelter tersebut, artinya rata-rata sehari yang menggunakan fasilitas dua shelter tersebut adalah 508 orang," terangnya.
Pihaknya mengaku akan merekayasa jalur agar penumpang yang sehari-harinya naik dan turun dari shelter tersebut tetap terlayani dengan baik. Adapun rekayasanya adalah, rute Koridor 3A dan 3B yang semula putar balik di terowongan underpass jalan ksatrian, akan diperpanjang ke arah selatan yaitu memutar Underpass Jatingaleh tepat di depan RM Bundo sehingga selter pasar jatingaleh dan selter ksatrian tetap dapat terakomodir. "Dan silakan transit di halte Elisabeth jika penumpang ingin pindah ke koridor lainnya," jelasnya.