"Alhamdulillah, tahun ini berhasil menjadi yang terbaik di Provinsi Jawa Tengah dan mendapat predikat A,”
Merdeka.com, Semarang - Pemerintah Kota Semarang berhasil menyabet Peringkat 1 Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Provinsi Jateng. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Gedung Gradika Bhakti Praja, kompleks Gubernuran Jalan Pahlawan Semarang, Selasa (9/4).
Usai menerima penghargaan, Hendi, sapaan akrab wali kota, merasa senang dan bersyukur. Apalagi, tahun sebelumnya Kota Semarang hanya menempati peringkat 4 se-Jateng.
“Tahun kemarin Kota Semarang hanya berada di peringkat 4 dan mendapat predikat B. Kemudian kami evaluasi mulai dari tahapan proses penyusunan RKPD, serta perbaikan pada capaian pembangunan yang diraih Kota Semarang. Alhamdulillah, tahun ini berhasil menjadi yang terbaik di Provinsi Jawa Tengah dan mendapat predikat A,” ujarnya.
Dia yakin keberhasilan Kota Semarang ini merupakan wujud suksesnya konsep "Bergerak Bersama" yang diusung dalam pembangunan Kota Semarang. "Di mana setiap elemen di Kota Semarang memiliki andil besar dalam pembangunan saat ini," paparnya.
Kota Semarang berhasil meraih peringkat 1 mengalahkan 34 kabupaten/kota lain di Jateng setelah mendapat nilai terbaik dari tim penilai provinsi melalui penilaian RKPD kab/kota dan dokumen inovasi serta melewati verifikasi dan wawancara.
Berdasarkan rilis Bappeda Provinsi Jateng, aspek yang dinilai yaitu proses penyusunan dokumen dan kualitas dokumen RKPD, inovasi dan pencapaian pembangunan.
Di sisi lain, Hendi menjelaskan Kota Semarang untuk penyusunan RKPD berdasarkan konsep Bergerak Bersama. Selain itu, juga karena optimalisasi pelaporan, forum RKPD yang dimulai dari Rembug RT, Rembug RW, Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan dan Musrenbang Kota yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat seperti komunitas masyarakat disabilitas, akademisi, perwakilan Lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan.
Hendi juga menerangkan jika peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Semarang merupakan bukti jika konsep pembangunan Bergerak Bersama berjalan dengan baik.
"Tercatat pada tahun 2012, PAD Kota Semarang hanya sebesar Rp779 miliar, yang kemudian pada tahun 2018 meningkat pesat menjadi Rp2,1 triliun," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Semarang, Bunyamin menambahkan, karena menjadi yang terbaik di tingkat Jateng, selanjutnya Kota Semarang maju ke penilaian tingkat nasional dan sudah berhasil masuk 10 besar kota dengan pembangunan terbaik.
"Pada tanggal 1 dan 2 Maret 2019 kamarin juga sudah dilakukan verifikasi lapangan oleh penilai dari Bappenas yang hasilnya akan disampaikan saat Musrenbang Nasional pada bulan Mei di Jakarta. Kami mohon doanya agar bisa mendapat peringkat 1 se-Indonesia," ujarnya.