“Dengan pengesahan raperda ini, berarti sudah ada payung hukum untuk melaksanakan pembangunan IPA Jatibarang."
Merdeka.com, Semarang - DPRD Kota Semarang akhirnya mengesahkan rancangan peraturan daerah (Raperda) Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat. Pengesahan dilakukan melalui rapat paripurna yang diselenggarakan oleh legislatif Kota Semarang, belum lama ini. Dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kota Semarang, Supriyadi ini dihadiri unsur pimpinan dan segenap anggota dewan. Sedangkan Wali Kota Semarang diwakili oleh Pj Sekda Kota Agus Riyanto.
Dalam laporannya, sekretaris Pansus SPAM Semarang Barat DPRD Kota Semarang Danur Rispriyanto mengatakan, pansus sudah bekerja sejak ditetapkan dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu. “Kami sudah melakukan pembahasan dengan sejumlah stake holder, kami juga telah melakukan kunjungan ke Waduk Jatibarang,” ujar Danur Rispriyanto.
Pada kunjungan tersebut, pansus menilai pengelola Waduk Jatibarang memiliki komitmen yang kuat untuk menyediakan air baku guna keperluan bahan baku IPA Jatibarang Semarang. “Pihak Waduk Jatibarang siap mengalokasikan air baku hingga 1300 liter perdetik, jumlah ini lebih dari cukup untuk kebutuhan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semarang Barat,” tambahnya.
Pihaknya berharap, setelah raperda ini disahkan, maka Pemkot Semarang harus menindaklanjuti sehingga proses pembangunan IPA dapat segera dilakukan. Saat ini proses pembangunan untuk pengaliran air baku di Kali Kreo sedang dilaksanakan.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi mengharapkan agar pembangunan IPA Jatibarang segera dilaksanakan. “Dengan pengesahan raperda ini, berarti sudah ada payung hukum untuk melaksanakan pembangunan IPA Jatibarang. Salah satu syarat agar proses pembangunan berjalan adalah adanya perda, sekarang perda sudah kami sahkan,” ujarnya.
Dengan pembangunan IPA Jatibarang yang memiliki kapasitas besar, diharapkan krisis air di Kota Semarang seperti yang terjadi saat ini bisa diatasi. SPAM Semarang Barat memang fokus untuk tiga kecamatan yakni Semarang Barat, Ngaliyan, Tugu dan sebagian Semarang Utara. Hanya saja selama ini air dialirkan dari IPA Kaligarang. “Kalau sudah jadi, air dari Kaligarang bisa dialirkan ke wilayah Semarang bagian timur jika ada kekurangan pasokan air dari bendung Klambu,” ungkapnya.