"Saya masih ingat bahwa di tahun 2015 Semarang masih di peringkat 5, saat ini sudah di peringkat 2, sesuatu yang positif tentu saja,"
Merdeka.com, Semarang - Kota Semarang mengawali awal tahun 2019 dengan prestasi. Kota yang berjuluk Kota Lunpia ini meraih penghargaan sebagai Kota Cerdas 2018. Pada Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2018, Kota Semarang meraih peringkat 2 dalam kategori Kota Metropolitan dengan nilai 63,69 mengungguli Kota Tangerang Selatan yang mendapat nilai 61,68.
Penghargaan diberikan oleh Kompas dalam acara penganugerahan IKCI 2018 di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, Rabu (9/1). Penghargaan tersebut diserahkan kepada Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang diwakili Kepala Dinas Kominfo Kota Semarang, Nana Storada.
Penyusunan indeks ini berbasiskan Lingkaran Kota Cerdas milik Boyd Cohen, pegiat kota cerdas internasional. Dalam lingkaran tersebut, kota cerdas ini dibangun dari banyak aspek yang dikelompokkan menjadi enam pilar, yakni lingkungan cerdas, mobilitas, pemerintahan, ekonomi, masyarakat, dan kualitas hidup.
Dengan berpedoman pada enam pilar tersebut yang diterapkan pada 93 kota di Indonesia, kemudian dirumuskan peringkat indeks kota cerdas. Peringkat yang dihasilkan menunjukkan sejauh mana implementasi konsep kota cerdas di tiap-tiap kota.
Capaian Kota Semarang ini berdasarkan penilaian juri yang didasarkan data yang dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan sejumlah lembaga lain. Penilaiannya melibatkan 12 pakar. Kemudian dari 93 kota otonom yang dinilai, dibagi menjadi empat kategori sesuai jumlah penduduknya.
Untuk kategorinya, yaitu kota metropolitan, kota besar, kota sedang dan kota kecil. Keluar sebagai 12 kota dengan skor tertinggi antara lain, kota metropolitan meliputi Surabaya, Semarang dan Tangerang Selatan. Sementara kategori kota besar adalah Denpasar, Surakarta, dan Malang. Lalu untuk kota sedang diantaranya Manado, Salatiga dan Yogyakarta), serta terakhir untuk kota kecil yakni Padang Panjang, Sungai Penuh, dan Solok.
Penyusunan indeks kota cerdas ini bermanfaat untuk mendapatkan gambaran seberapa besar kesiapan dan daya dukung kota-kota di Indonesia dalam meningkatkan pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan, bagi pihak-pihak pengusaha, pemetaan kota cerdas bermanfaat untuk mendapatkan gambaran secara umum kota-kota yang potensial untuk berinvestasi.
Dalam kesempatan terpisah, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi senang karena kota yang dipimpinnya tersebut selalu dapat memperbaiki peringkat dalam ranking indeks kota cerdas setiap tahunnya.
"Saya masih ingat bahwa di tahun 2015 Semarang masih di peringkat 5, saat ini sudah di peringkat 2, sesuatu yang positif tentu saja," kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, Kamis (10/1).
Hendi menjelaskan, dengan penghargaan tersebut, dapat semakin memacu warga Semarang untuk bersama-sama membangun Kota Semarang. "Harapannya tentu semua stakeholder bisa lebih nyengkuyung lagi, karena sudah terlihat bahwa yang dilakukan selama ini sudah on the right track," tegasnya.