1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Mulai kosong, Dinas Perdagangan cabut aliran listrik dan pagari Pasar Yaik

“Mulai Kamis (12/04) pemenang lelang akan melakukan pemagaran seng di lokasi Pasar Yaik, untuk mensterilkan lokasi dari aktivitas pedagang."

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto menyaksikan pemutusan aliran listrik di Pasar Yaik, Kamis (12/4).. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Kamis, 12 April 2018 15:34

Merdeka.com, Semarang - Puluhan petugas dari Dinas Perdagangan Kota Semarang dikerahkan untuk membongkar jaringan listrik di Pasar Yaik Baru kawasan Johar. Langkah itu dilakukan setelah lokasi pasar mulai kosong karena para pedagang sudah pindah ke tempat relokasi di kawasan yang berdekatan dengan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Selain melakukan pemutusan saluran listrik, para petugas juga memasang pagar keliling di lokasi tersebut. Pada proses tersebut, Dinas Perdagangan dibantu oleh petugas dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan, pencabutan aliran listrik dan pemagaran Pasar Yaik merupakan percepatan pembangunan Pasar Johar Baru. "Sebab saat ini Dinas tata ruang (Disatru) Kota Semarang sudah melelangkan proyek senilai Rp 50 miliar ini," kata dia, Kamis (12/4).

Fajar menambahkan, lokasi Pasar Yaik ini nantinya akan digunakan sebagai taman dan tempat parkir bawah tanah oleh Pemerintah Kota Semarang. Terkait pembongkaran aset pasar tersebut, akan dilakukan pada Sabtu 15 april dan hanya menyisakan Kantor Polisi Johar. Karena nanti selain ada Alun-alun dan parkir, juga akan ada kantor polisi yang menjaga wilayah kawasan Johar.

“Mulai Kamis (12/04) pemenang lelang akan melakukan pemagaran seng di lokasi Pasar Yaik, untuk mensterilkan lokasi dari aktivitas pedagang. Sementara bagi pedagang pancakan yang masih nekat berjualan di kawasan Yaik, kami akan melakukan penertiban,” terangnya.

Fajar menerangkan, jumlah pedagang Pasar Yaik ada sekitar 700 pedagang. Semuanya sudah direlokasi di satu tempat yakni di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah.

“Kesadaran pedagang mau pindah ini sangat kami apresiasi, mereka sangat sadar jika semakin lama enggan pindah ke pasar relokasi maka akan semakin mundur pula proyek Johar Baru itu jadi. Makanya mereka sementara mau pindah, target kami kan 2020 Pasar Johar Baru ini sudah jadi,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) rayon Johar, Surahman, menyebutkan pedagang Pasar Yaik sangat berkomitmen mendukung pelaksanaan program revitalisasi pasar secara menyeluruh di kawasan Johar.

“Hanya saja, kami meminta agar dinas dapat memenuhi keinginan pedagang agar akses dari Jalan Jolotundo melewati MAJT dapat dibuka untuk kemudahan pedagang dan masyarakat menuju ke pasar relokasi,” kata dia.

Adapun tentang adanya pedagang pancakan yang masih berjualan di kawasan Pasar Yaik, Surahman meminta agar dinas dapat melakukan penertiban. “Selain itu, bagi kami, anggota PPJP juga akan melakukan pendataan ulang, agar nanti ketika dilakukan pemetaan pedagang tidak jadi masalah lagi," ungkapnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Penataan Pedagang
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA