Merdeka.com, Semarang - Dinas Perdagangan Kota Semarang mulai membagi lapak dan kios untuk pedagang di Pasar Tambaklorok, Senin (18/3). Dengan pembagian itu, maka pekan ini pasar yang dibangun untuk mengurangi kesan kumuh di wilayah tersebut dapat ditempati.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto menerangkan, jumlah pedagang ikan basah yang menempati lantai 1 ada 72 pedagang. Sedangkan di lantai 2, dikhususkan untuk pedagang sembako. “Rabu (20/3), sudah mulai ditempati ikan basah, daging dan ayam potong,” ujarnya.

Fajar mengatakan, jumlah pedagang yang menempati lantai dua ada sekitar 100 pedagang. Pihaknya mengutamakan pedagang asli atau warga Tambaklorok menempati pasar tersebut. Dia pun memastikan jika para pedagang dapat menempati pasar tersebut secara gratis.

"Saya pastikan masuk ke dalam Pasar Tambaklorok, tidak dipungut biaya. Pedagang yang sudah pindah, maka nanti lapak yang lama akan kami bongkar,” imbuhnya.

Fajar menerangkan, kawasan Tambaklorok sekarang berbeda dengan yang dahulu. Kalau dulu kawasan yang penduduknya mayoritas menjadi nelayan itu dikenal kumuh, sekarang jauh lebih bagus karena terus dibangun oleh pemerintah. "Apalagi kawasan ini nantinya akan dirubah menjadi Kampung Wisata Bahari Tambaklorok," tukasnya.

Sementara itu, salah satu warga Tambaklorok, Umayah, 53, mengaku senang dengan jadinya pasar tersebut. Dirinya berharap pedagang lama wajib mendapat tempat di dalam Pasar Tambaklorok. “Jangan ada pedagang baru mendapat tempat sementara pedagang lama tidak kebagian,” katanya.

Sueb, tokoh warga Tambaklorok, mengaku senang terhadap pembangunan di kawasan Tambaklorok. Menurutnya, pemerintah selain membangun Pasar Tambaklorok yang bagus, jalan masuk dari pintu gerbang Tambaklorok menuju ke muara juga dibangun jalan dan atapnya memanjang dari pintu masuk hingga sampai kawasan Kampung Bahari Tambaklorok.

“Kami sebagai tokoh warga asli Tambaklorok sangat senang dengan kemajuan pembangunan di Tambaklorok,” tandasnya.