"Kalau melihat data di Januari kemarin, andil terbesar inflasi ada pada kelompok bahan pangan,"
Merdeka.com, Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan menggelar pasar murah serentak di 16 lokasi di Kota Semarang. Rencananya, gelaran pasar murah itu akan diselenggarakan pada Senin 19 Februari mendatang.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 40 ton beras dengan harga murah untuk didistribusikan dalam kegiatan pasar murah itu.
"Selain itu, sejumlah bahan pokok lain seperti gula pasir, minyak goreng dan telur ayam juga sudah kami siapkan," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu, Rabu (14/2).
Lebih lanjut Hendi menerangkan, ke 16 titik penyelenggaraan pasar murah itu diantaranya di Balai Kelurahan Krobokan, Balai Kelurahan Kuningan, Balai Kelurahan Peterongan, Balai Kelurahan Bugangan, Balai Kelurahan Bendan Duwur, Balai Kelurahan Gemah, Balai Kelurahan Sendangguwo, Balai Kelurahan Trimulyo, Balai Kelurahan Wonosari, Balai Kelurahan Gayamsari, Balai Kelurahan Srondol Wetan, Balai Kelurahan Mangkang Kulon, Balai Kecamatan Semarang Tengah, Balai Kecamatan Mijen, Balai Kecamatan Candisari, dan aula Kecamatan Gunungpati.
"Teknisnya nanti pasar murah akan kami mulai serentak di hari tersebut pada pukul 09.00WIB pagi, dan untuk paket bahan pangannya dari yang semula harganya Rp 114.500, akan dijual kepada pemegang kupon dengan harga hanya Rp 50.000," terang Hendi.
Gelaran pasar murah tersebut lanjut Politisi PDI Perjuangan tersebut dilakukan untuk menekan angka inflasi di Kota Semarang. Dia berharap, gelaran pasar murah yang dilakukan secara serentak ini dapat meringankan beban masyarakat, serta dapat optimal menekan inflasi yang terjadi di Kota Semarang.
"Pada bulan Januari 2018, berbagai daerah di Indonesia mengalami tekanan inflasi yang cukup tinggi, tak terkecuali Kota Semarang. Hal ini terlihat dalam rilis BPS Jawa Tengah yang mencatat bahwa inflasi Kota Semarang di bulan Januari 2018 berada pada tingkat 0,81%," terangnya.
Angka tersebut, lanjut Hendi, sebenarnya masih relatif kecil bila dibandingkan dengan inflasi kota-kota lain di Jawa Tengah, sebut saja Cilacap yang sebesar 1,33%, atau Tegal dengan 1,15%.
Bahkan bila dibandingkan dengan inflasi Kota Semarang pada 2017 lalu, pada bulan yang sama inflasi Kota Semarang mencapai angka 1,11%. "Kalau melihat data di Januari kemarin, andil terbesar inflasi ada pada kelompok bahan pangan, maka dari itu kami akan lebih maksimalkan upayanya salah satunya dengan menggelar pasar murah," bebernya.
Terkait pelaksanaa pasar murah yang akan digelar serentak 19 Februari mendatang, Hendi berpesan kepada masyarakat untuk dapat menjaga ketertiban. "Tentu saja saya berpesan agar ketertiban dalam pelaksanannya dapat terjaga, jangan sampai karena terlalu antusias lalu ada kejadian-kejadian yang tidak mengenakan, untuk itu juga saya sudah minta kepada teman-teman di lapangan untuk mengatur pembagiannya dalam beberapa kelompok," pungkasnya.