1. HOME
  2. KABAR SEMARANG

Optimalkan Pelayanan, Driver BRT Dibekali Safety Road Driving

"Kalau standar-standar itu sudah dimiliki driver (pengemudi), maka pelayanan BRT akan semakin maksimal dan menekan angka kecelakaan di jalan,"

Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi memberikan materi tentang safety road driving kepada ratusan driver BRT.. ©2016 Merdeka.com Editor : Nur Salam | Contributor : Andi Pujakesuma | Rabu, 13 Maret 2019 17:36

Merdeka.com, Semarang - Badan Layanan Umum (BLU) Unit Pelaksana Teknis Daerah Trans Semarang melatih sejumlah pengemudinya tentang safety road driving. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan secara optimal kepada masyarakat dengan memberikan keandalan pelayanan.

Kegiatan yang digelar pada 12-14 Maret tersebut berisi pelatihan terhadap pengemudi dengan materi safety road driving. Selain itu, ada pula pelatihan pengembangan mental dan paparan aspek-aspek psikologi pengemudi BRT Trans Semarang.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi. Dalam sambutannya, dia menjelaskan beberapa standar pelayanan yang harus dimiliki pengemudi, diantaranya standar operasional, standar kompetensi, standar tarif dan sebagainya.

"Ada pula standar pelayanan, standar emergensi dan standar keselamatan. Kalau standar-standar itu sudah dimiliki driver (pengemudi), maka pelayanan BRT akan semakin maksimal dan menekan angka kecelakaan di jalan," ucapnya.

Yuswanto menambahkan, salah satu penyebab terjadinya kecelakaan yang melibatkan BRT adalah faktor pengemudi yang terburu-buru. Hal ini berdasarkan investigasi kejadian kecelakaan yang melibatkan BRT dengan kendaraan bermotor lainnya. "Terdapat fakta jika driver terburu-buru cenderung ngebut hanya untuk pulang lebih awal," tuturnya.

Dia menjelaskan, Kegiatan Millenial Safety Road Driving pada komunitas pengemudi Trans Semarang sangat diperlukan. Karena, pengemudi BRT Trans Semarang menjadi andalan ujung tombak pelayanan transportasi.

"Harapan masyarakat akan transportasi yang aman, murah, cepat, sehingga masyarakat mau beralih ke transportasi publik mengurangi angka kecelakaan, dan kemacetan akan berkurang," tegasnya.

Sementara itu, Kepala BLU UPTD Trans Semarang Ade Bhakti Ariawan berjanji menindaklanjuti dengan menerapkan sistem rolling jadwal untuk pengemudi.

"Jadi driver yang hari ini bertugas untuk pelayanan pertama, besok bisa berangkat di pelayanan akhir. Tujuannya agar semua driver bisa merasakan waktu pulang baik awal maupun akhir," jelasnya.

Ade mengemukakan, selama tahun 2017 terdapat 37 data kecelakaan, 2018 terdapat 162 data, dan hingga Maret 2019 terdapat 12 data kecelakaan. Selain itu, selama tahun 2018 BRT Trans Semarang menerima 756 Keluhan, dan diantaranya 175 keluhan terkait pelayanan pengemudi.

Adapun keluhan dan aduan yang diterima BRT Trans Semarang diterima melalui call center 1500094. Selain itu masyarakat juga dapat melaporkan melalui akun media sosial BRR Trans Semarang seperti Instagram, Facebook, Twitter, juga melalui Lapor Hendi.

"Selama Januari - Februari 2019, tercatat BRT Trans Semarang telah melayani total 1.746.596 penumpang dengan rincian Januari tercatat 906.785 penumpang dan Februari tercatat 839.811 penumpang. Kami ingin terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," pungkasnya.

(NS) Laporan: Andi Pujakesuma
  1. Layanan Publik
  2. Pemkot Semarang
KOMENTAR ANDA