"Saya minta di wilayah Mijen karena di situ kami (Pemkot Semarang) masih memiliki lahan yang luas,"
Merdeka.com, Semarang - Warga Kota Semarang berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menambah rumah sakit baru. Sebab selama ini, pelayanan rumah sakit milik Pemkot Semarang baru ada satu, yakni RSUD Wongsonegoro Ketileng Semarang.
Salah satu warga, Ahmad Sobirin, 33, warga Ngaliyan mengatakan, selama ini pelayanan kesehatan paling utama yang menjadi tujuan adalah Puskesmas. Sebab, di wilayah Semarang Barat dan sekitarnya memang tidak ada rumah sakit milik Pemkot Semarang. "Padahal di Puskesmas saja antrean begitu lama, saya pernah berobat dari pukul 09.00WIB hingga pukul 11.00WIB belum selesai, terpaksa izin kerja," kata warga Ngaliyan ini
Sobirin menegaskan, pelayanan kesehatan di wilayah barat Kota Semarang, menurutnya memang mesti ditambah. Setidaknya ada satu lagi rumah sakit sekelas Rumah Sakit KMRT Wongsonegoro.
“Ya menurut saya fasilitas kesehatan dari pemerintah masih kurang karena baru punya satu rumah sakit di Ketileng (KMRT Wongsonegoro) sementara wilayahnya sangat luas jadi banyak warga yang kesulitan mendapatkan fasilitas kesehatan di RS milik pemerintah (Pemkot Semarang). Cuma mengandalkan puskesmas tapi nyatannya overload, antreannya malah berjam-jam. Kalau ada RS baru saya akan terbantu apabila di wilayah Ngaliyan atau Mijen,” harapnya.
Harapan warga ini pun mendapat respon dari Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Dia meminta Dinas Kesehatan Kota Semarang membuat kajian untuk membangun rumah sakit di wilayah Barat Kota Semarang. "Kenapa di wilayah barat, karena Pemkot Semarang masih memiliki lahan yang banyak, utamanya di sekitar Mijen," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini.
Bahkan, lanjut dia, tidak hanya menambah satu, namun setidaknya ada dua lagi rumah sakit milik pemerintah kota yang dibangun untuk melayani kesehatan masyarakat. "Apalagi saat ini pemkot memiliki layanan kesehatan (Universal Health Coverage) yang menjamin layanan kesehatan warga di kelas tiga, jadi memang harus diperbanyak," tegasnya.
Diakuinya, memang untuk kamar kelas tiga di Kota Semarang masih kurang. Sehingga menurutnya, sangat realistis pembangunan rumah sakit baru di Kota Semarang ini. "Saya minta di wilayah Mijen karena di situ kami (Pemkot Semarang) masih memiliki lahan yang luas, hanya saja ini memerlukan kajian. Tapi saya minta untuk layanan kamar kelas tiga jangan hanya pemerintah yang memikirkan, toh nyatanya masih banyak RS swasta yang tidak mematuhi aturan 20% kamarnya untuk kelas tiga. Ayo kita sengkuyung bareng program pemerintah ini,” imbuhnya.
Di lain sisi, Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Imam Mardjuki juga ikut mendukung pemerintah membuat satu atau dua lagi rumah sakit sekelas KMRT Wongsonegoro untuk melayani jaminan kesehatan warga. Sedangkan untuk rencana kajian rumah sakit di wilayah Mijen dia menyebutkan hal itu merupakan langkah yang tepat.
“Tinggal melobi ke Kementerian Kesehatan untuk meminta bantuan pembangunan rumah sakit, sehingga pemkot tidak terlalu terbebani. Saya rasa idealnya memang pemkot memiliki dua atau tiga rumah sakit meski saat ini rumah sakit KMRT Wongsonegoro sangat representatif,” ucapnya.